Tabanan – Balivrita.com,
Perumda Sanjayaning Singasana, yang sebelumnya bernama Perumda Dharma Santhika, dinyatakan berada dalam kategori Sehat dengan skor 77,85 berdasarkan audit BPKP Perwakilan Bali. Penilaian tersebut disampaikan dalam kegiatan exit meeting di kantor Perumda Sanjayaning Singasana pada Senin, 3 November 2025, yang dihadiri oleh Dewan Pengawas, Sekretariat Dewas, Direksi, serta para manajer dan asisten manajer.
Perubahan nama perusahaan dari Perumda Dharma Santhika menjadi Perumda Sanjayaning Singasana ditetapkan melalui Perda Nomor 7 Tahun 2025 pada tanggal 27 Oktober 2025. Audit kinerja dilakukan selama sekitar 14 hari, mencakup aspek keuangan, operasional, dan administrasi.
Menurut Pengendali Teknis BPKP Bali, Ni Gusti Ayu Rai Yuliadi, dan Ketua Tim, Dody Nursetyo, hasil evaluasi kinerja tahun 2024 menempatkan Perumda Sanjayaning Singasana dalam kategori Sehat A. Aspek keuangan memperoleh skor 67,50 dari maksimal 70 atau mencapai 96,43%. Meski demikian, terdapat beberapa poin yang perlu ditingkatkan, terutama pada aspek operasional terkait penyelesaian keluhan pelanggan dan waktu pemrosesan pesanan. Selain itu, peningkatan juga diperlukan dalam pemanfaatan teknologi informasi serta program pelatihan pegawai, dan ketepatan penyampaian laporan administrasi.
Direktur Utama Perumda Sanjayaning Singasana, Kompiang Gede Pasek Wedha, menyampaikan apresiasi atas hasil audit tersebut. Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja sesuai arahan KPM (Kuasa Pemilik Modal), Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, agar Perumda mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah dan menjadi kebanggaan masyarakat Tabanan.
Senada dengan itu, Sekretaris Dewan Pengawas sekaligus Pembina BUMD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Hari Sujana, menekankan pentingnya hasil audit ini sebagai dasar evaluasi dan perbaikan. Ia berharap Perumda Sanjayaning Singasana mampu memainkan peran strategis dalam mendukung pengelolaan aktivitas ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabanan.
