Tradisi Megoak-Goakan

Facebook
WhatsApp
Telegram

Bali, dikenal dengan kekayaan budayanya yang luar biasa, memiliki berbagai jenis permainan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu permainan yang cukup populer adalah Megoak-Goakan. Permainan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi bagian penting dari tradisi dan budaya masyarakat Bali.

Sejarah dan Asal Usul
Permainan Megoak-Goakan berasal dari desa-desa di Bali, khususnya di daerah Buleleng. Secara etimologi, “Megoak-Goakan” berasal dari kata “goak” yang berarti gagak dalam bahasa Bali. Permainan ini melibatkan gerakan-gerakan yang menyerupai perilaku burung gagak, sehingga dinamakan demikian. Konon, permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan biasanya dimainkan saat musim panen padi sebagai bentuk syukur kepada dewa-dewi atas hasil panen yang melimpah.

Cara Bermain
Megoak-Goakan biasanya dimainkan oleh anak-anak, meskipun orang dewasa juga kadang ikut berpartisipasi. Berikut adalah cara permainan ini dilakukan:

1. Peserta: Permainan ini biasanya melibatkan 5 hingga 10 orang pemain.
2. Formasi: Pemain berdiri berbaris dan berpegangan pada pinggang atau bahu pemain di depannya, membentuk formasi seperti ular.
3. Peran: Ada dua peran utama dalam permainan ini, yaitu “goak” (gagak) yang berada di barisan paling depan dan “anak ayam” yang berada di barisan belakang.
4. Tujuan: Pemain yang menjadi “goak” harus mencoba menangkap pemain yang berada di barisan paling belakang (“anak ayam”). Sementara itu, pemain lainnya harus berusaha menghindari “goak” dengan mengikuti gerakan pemain di depannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *