Denpasar – Balivrita.com, Cuaca ekstrem yang melanda Bali dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis. Salah satunya adalah keberadaan bibit siklon 92S di Samudra Hindia selatan Bali, yang mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah tersebut.
Selain itu, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau gelombang osilasi non-musiman terpantau aktif dalam fase lima di Samudra Hindia, yang turut berkontribusi pada pembentukan awan hujan di Indonesia.
Kondisi ini diperparah oleh massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb, serta suhu permukaan laut di sekitar Bali yang berkisar antara 29-30 derajat Celsius. Faktor-faktor tersebut menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang, serta tinggi gelombang laut yang mencapai tiga meter di perairan selatan Bali.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem ini, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, serta memperhatikan informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG melalui media sosial resmi. dc