BNPB Perbarui Data: 659 Korban Jiwa dan 475 Hilang dalam Bencana Banjir-Longsor Sumatra

Facebook
WhatsApp
Telegram

Sumatra – Balivrita.com, Bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa provinsi di Pulau Sumatra pada akhir November 2025 terus menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar. Hingga Selasa (2/12/2025) siang, data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan situasi sebagai berikut: 

📊 Data Korban & Dampak

  • Korban meninggal: 659 orang.  
  • Korban hilang: 475 orang.  
  • Korban luka-luka: sekitar 2.600 orang.  
  • Jumlah pengungsi / warga terdampak: tercatat hingga 1,1 juta jiwa.  

Dalam hal kerusakan infrastruktur dan rumah:

  • Ribuan rumah penduduk rusak — tingkat kerusakan berkisar dari berat hingga ringan.  
  • Fasilitas umum seperti ratusan sekolah/fasilitas pendidikan dan puluhan jembatan juga rusak.  

Proses Evakuasi & Penanganan Darurat

Upaya penyelamatan dan evakuasi terus digencarkan. Menurut laporan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), hingga 1 Desember 2025 sebanyak 33.173 jiwa telah berhasil dievakuasi dari wilayah terdampak di provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Operasi gabungan melibatkan Basarnas, militer, kepolisian, relawan, dan pemerintah daerah — dengan penggunaan helikopter, kapal, perahu karet, drone, dan armada darat. Pemerintah pusat, melalui BNPB dan instansi terkait, mengerahkan bantuan logistik, membuka jalur darurat, serta mempercepat distribusi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. 

Situasi di Lapangan & Tantangan Penanganan

Banyak daerah terdampak masih sulit dijangkau karena jalan terputus, jembatan rusak, dan jalur komunikasi terputus — memperlambat operasi SAR dan distribusi bantuan. Ribuan rumah rusak dan ratusan fasilitas umum rusak menyulitkan warga untuk kembali ke hunian awal.  Situasi pengungsi sangat genting — banyak warga kehilangan tempat tinggal, akses air bersih, dan kebutuhan dasar.  Karena luas wilayah terdampak (puluhan kabupaten / kota di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat), koordinasi distribusi bantuan dan rehabilitasi diperkirakan memerlukan waktu dan sumber daya besar.   

Catatan & Permintaan Tindakan Mendesak

  1. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Hujan lebat dan potensi longsor/banjir masih mungkin terjadi, terutama karena perubahan iklim memperburuk pola cuaca ekstrem — kondisi ini menuntut mitigasi dan kesiapsiagaan serius.
  2. Dukungan bantuan dan relawan sangat dibutuhkan. Mengingat skala kerusakan dan jumlah pengungsi besar, peran lembaga kemanusiaan, komunitas lokal, dan relawan menjadi krusial untuk membantu distribusi bantuan, rehabilitasi, dan pemulihan jangka panjang.
  3. Pemulihan infrastruktur harus diprioritaskan. Jalan, jembatan, jaring komunikasi dan fasilitas publik harus dibangun kembali agar akses dan layanan dasar bisa pulih — terutama di daerah terpencil.
  4. Koordinasi antar tingkat pemerintahan & transparansi data penting. Agar pendataan korban, pendistribusian bantuan, dan pelaporan dampak bisa tepat sasaran dan akurat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *