DENPASAR, Balivrita.com – Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali akan menyelenggarakan kegiatan berskala besar “Gotong Royong Semesta Berencana” yang meliputi Penanaman Pohon/Penghijauan dan Bersih-Bersih Sungai. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam melaksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025-2125 dan dihelat bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga. Informasi siaran pers Pemerintah Provinsi Bali pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana secara simbolis akan dimulai pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertepatan dengan Rahina Tumpek Wariga (Saniscara Kliwon, Wariga). Secara Niskala, kegiatan diisi dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih pukul 08:00 Wita, diikuti penanaman pohon simbolis. Kegiatan skala besar akan dilaksanakan pada Minggu, 26 Oktober 2025, berupa penanaman pohon dan bersih-bersih sungai secara serentak di 9 Kota/Kabupaten, hingga tingkat Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali di bawah pimpinan Gubernur Bali, dan dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali. Peserta yang terdaftar hingga saat ini melibatkan Pegawai Pemprov dan Pemkab/Pemkot, Aparat TNI/Polri, Kepala Desa, Lurah, Bandesa Adat, pelajar, masyarakat, dan komunitas lingkungan. Data sementara mencatat total 20.453 personil untuk penanaman pohon dan 27.189 personil untuk bersih-bersih sungai, dengan target penanaman di lahan seluas 314,08 hektar menggunakan 34.047 bibit pohon. Gubernur Bali akan memimpin langsung kegiatan di tingkat Provinsi, sementara Walikota/Bupati memimpin di tingkat Kabupaten.
Gotong Royong Semesta Berencana bertujuan untuk mewujudkan Bali yang Hijau dan Harmoni, selaras dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. Pemilihan Tumpek Wariga, hari pemuliaan tumbuh-tumbuhan, menjadi momentum untuk mengharmoniskan kembali kehidupan di alam melalui penanaman pohon sebagai wujud bakti.
Selain itu, secara khusus, kegiatan bersih-bersih sungai dilakukan untuk membersihkan sumbatan dan kotoran guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada November-Desember 2025 hingga Januari-Februari 2026. Pohon yang ditanam sebanyak 25 jenis merupakan pohon yang bermanfaat untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis, seperti Durian, Alpukat, Kelapa Genjah, dan Beringin.
Kegiatan berskala besar pada 26 Oktober 2025 akan dilaksanakan serentak di 9 Kota/Kabupaten. Di tingkat Provinsi, fokus utama adalah pada 3 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) krusial, yaitu:
* Tukad Ayung (melintasi 4 wilayah: Bangli, Gianyar, Badung, Denpasar)
* Tukad Badung (melintasi 2 wilayah: Badung, Denpasar)
* Tukad Mati (melintasi 2 wilayah: Badung, Denpasar)
Sementara di Kabupaten lainnya (Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan), kegiatan berfokus di wilayah DAS prioritas masing-masing dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.
Pelaksanaan kegiatan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk turut berpartisipasi dan dapat mendaftar melalui tautan Google Form yang telah disediakan https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSclsLqjjrPM5VasqLsMP6oJrHIMNhqfbOZIyZTQN9 8sbgdIyQ/viewform.
Masyarakat dapat memilih lokasi kegiatan sesuai domisili atau daerah asal Kota/Kabupaten. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai komitmen Pemprov Bali. (*)